Sabtu, 05 Oktober 2013

Kesedihan Yang Tak Berarti


Hari demi hari seiring waktu ku melangkah lebih jauh dan menjadi seorang yang terbaik namun dia sosok lelaki yang telah membangkitkan semangatku, dia adalah Alvin jonathan. Sosok lelaki yang sangat misterius bahkan satu antera sekolah ini cukup mengenal nama dan sahabat dekatnya Alyssa. Mungkin hanya orang tertentu yang dapat mengenal mereka sosok 2 sahabat yang kini kemunculannya hanya dalam bidang extra kulikuler. Selain itu mereka dikenal tidak perduli terhadap orang disekelilingnya tapi apa itu berlaku untuk diriku.

Sivia, aku adalah teman mereka semasa dulu namun kecelakaan itu yang membuat kami terpisah jauh setelah aku dinyatakan tak dapat menggunakan kaki ku dengan sempurna mereka menjauh entah kemana dan orang tuaku pun bersikeras akan membuktikan bahwa anaknya masih seperti dulu dengan itu kami pindah kesalah satu negara yaitu paris. 2 tahun aku disana segala pengobatan telah kulalui dan aku berhasil terbebas dari penyakit ini kaki ku yang dulu hanya diam kini sudah bisa berjalan seperti dulu dan selama ini uang ayahku habis karena mengobati diriku hampir dari setengah gajinya perbulan dibayarkan untuk terapy kakiku dan seperempatnya untuk biaya homeschoolingku. Jujur aku tak kuat jika harus sekolah sama dengan manusia yang jelas jelas berbeda denganku selain itu restaurant milik ibuku diparis telah mengalami kebangkrutan karena salah satu karyawannya menipunya dan duit ibuku sudah cukup terkuras dengan Biaya sekolah kakak ku, Irva yang mengambil sekolah di spore. Dia memang jarang pulang kerumah karena mungkin dia benci melihat adiknya sendiri. Ya entah mengapa sejak kakiku jadi begini Irva cuek denganku padahal dulu dia adalah salah satu orang terdekatku. Dan ini hari pertamaku kembali ke Indonesia, aku dimasukan kesalah satu sekolah yang ternama dan Irva dimasukan ke universitas ternama juga. Ayah dan ibu memang adil, ya walaupun Irva tetap tak mau berbagi kamar sampai kakiku benarbenar pulih tak seperti sekarang yang masih pincang .Tuhan semoga kau segera melancarkan pengobatanku di Indonesia.

Dihari pertamaku, kulihat disudut sekolah ada seorang siswi yang seperti menunggu seseorang dan setelah kulihat lihat dia adalah Alyssa aku segera berlari menuju kearah siswi itu namun ".................." jdar bagaikan disambar petir rasanya diriku terjatuh dan kakiku seperti kaku apaini ah sudahlah tuhan tetapi Alyssa aku berniat mengejarnya dan tuhan masih dipihakku dia mempertemukan diriku dengam Alyssa namun,
"HoOk hok hok.... Alyssa" panggilku.
"PERGI" usirnya.
"tapi Al aku ak.........."
"KAMU GADIS YANG TEGA NINGGALIN SAHABATNYA ITUKAN! LICIK KAMU! KAKIMU KAKU TUH LAPOR MAMI DULU SANA"

Perlahan butiran butiran air menetes diwajahku.Bentakan Alyssa seperti seorang bayi yang baru dilahirkan tanpa dosa. Tuhan jika kau dipihakku tolong maafkan diriku tuhan. Perlahan kejadian itu berlalu dan waktu baru telah tiba kakiku yang sedari tadi tak bisa digerakan dan pincang sekarang sudah cukup baikan justru Kini aku dapat berjalan seperti dahulu. Kulangkahkan kakiku dan kucoba untuk berbicara didepan kelas.
"permisi..."ucapku
Seisi kelas  sepertinya mengalihkan pandangannnya kepadaku kecuali sosok-sosok anak yang sedari tadi sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Guru itu membuyarkan lamunanku.
"Hay, aku Zahra. Kamu adiknya Irva ya ayo masuk" ucap guru tersebut.
Akupun menjawab pertanyaan itu dengan cukup jelas
"em iya... i am Sivia bu guru"
"hohho oke you is smart child! oke every body please say hai to..em your name?"ucap mrs.Zahra dan 2 anak yang sedari tadi cuek mulai bertingkah dengan muka liciknya mereka berkata sambil melambaikan kedua tangannya
"HAY YOUR NAME" dan beberapa murid tertawa namun mrs. Zahra segera melerai tawaan tersebut dan aku mulai bersuara
"HALOOO MY NAME IS SIVIA NOT YOUR NAME AND YOU KNOW I WANT SAY TO PEOPLE AT THE CLASS IS IT YOU ARE LOL"ucapku.

Nampaknya banyak murid terlena dengan kalimat itu dan turut bertepuk tangan "kelas yang menarik" ucapku membatin. Lalu mrs. Zahra mempersilahkan diriku untuk duduk.dan hari ini sekolah selesai kudapati kak Irva ada didepan sekolah dengan mobilnya dan itu Alvin mungkin aku dapat akur dengan dia jika dia akur dengan kakakku.

"helo, kak Irva i am so happy for today i want to hug you" ucapku girang.
Tampaknya lelaki itu menoleh dan seperti ingin memelukku lalu kucoba balas itu mendekat semakin mendekat dan kini dekat lagi dan hup tangannya seperti menangkap sesuatu dan,

"NORAK LO " lalu dia pergi.
Aku segera berlari memasuki mobil Irva namun dengan sigap dia segera pergi sebelum kumasuk kedalam mobil itu dan oh tuhan aku lupa membawa iphoneku bagaimana aku pulang aku mencoba menunggu dihalte depan sekolah namun tak ada kendaraan yang berhenti muncul. Niat iseng dihatiku sepertinya tadi Alvin belum pulang. Kakiku bergegas kembali kesekolah ternyata Alvin baru keluar 14 menit yang lalu. Lalu kumendengar suara tangisan kuberlari mencari dimana tangisan itu dan kudapati Alyssa dengan rambutnya yang rontok, hidungnya yang mengeluarkan darah, dan matanya yang membengkak kudekati dia namun sekejap mata Alyssa tertutup dan aku segera memanggil satpam kami membawamya kerumah sakit lewat handphone satpam itu. Aku menghubungi ayah ibuku. Kulihat mereka datang ibu memelukku dan ayah segera mengurusi administrasi dan beberapa detik Alvin dan Irva datang. Irva duduk diruang tunggu dan Alvin segera masuk keruang Alyssa diperiksa. Tak lama kemudian Alvin keluar dengan wajah merahnya,

"LO APAIN ALYSSA.APA SALAH DIA?" ucap Alvin dengan keras.
Kumencoba menjelaskan dengan terbata bata karena sedari tadi aku terus menangis. Untuk membuktikan hal itu ayahku dan kakakku kak Irva pergi kesekolah untuk mengambil rekaman cctv dan saat menungggu cctv Alyssa sudah disiapkan untuk dimakamkan.

"nak Alvin,orang tuanya Alyssa kemana to?" tanya ibuku.
"papa Alyssa mati dipenjara, dan ibunya stres sehingga ditawat dispore dan 1 tahun lalu ibunya meninggal dan bulan ini -Alyssa diputuskan oleh kekasihnya rio tante, dan Alyssa terpukul karena anak tante yang norak ini pergi ninggalin kita" ucap Alvin datar.
"oalah terus kalian kenapa bisa benci sama Sivia?" tanya ibuku lagi sepertinya dia ingin mengupas misteri ini.
"Saya sendiri waktu dulu hanya maksud bercanda tante tapi gatau Alyssa malah tertekan. Selama Sivia diparis saya homeschooling tante karena saya ga mampu untuk sekolah tanpa mereka berdua dan selama itu saya tak pernah main dengan anakanak lain bahkan liburan keluarpun saya hanya sekalisekali ikut" ucap Alvin.
"nak Alyssa?"
"Alyssa sibuk sama mamanya tan dan dia divonis kanker lalu dia sempat hampir dijual oleh pacarnya  tante" ucap Alvin.
"oalah gitu. Ayo baikan ama via kan masalahnya udah clear"
"GABISA ITU GASEMUDAH PENDERITAAN SAYA DAN ALYSSA”

Ibuku diam butiran itu kembali menghiasi wajahku dan tibatiba ayah dan Irva membawa rekaman itu aku menunduk kupejamkan mataku. Terdengar suara mereka mengaduh gaduh dan mataku kini terbuka kulihat disekelilingku ada Alvin yang terus menatapku, Irva yang terus memegangi tanganku, dan ibu yang mengusut ngusut bahu Irva agar menenangkannya, dan dimana ayah kulihat ayah mengurusi jenazah Alyssa. Kubuka mulutku seolah ingin bicara tetapi

"Via..maafin Irva Vi Irva dulu malu punya adek kayak Via yang gabisa jalan. Waktu Irva di Spore Irva sengaja supaya temen Irva gatau sama kamu Vi. Dan waktu Irva disekolahmu Irva sengaja kesana menemui Zahra dan dia cerita banyak tentangmu disekolah dan Alvin -dia hanya menanyakan kabarmu hanya kabarmu Vi, maafin kakak ya Vi sekarang kamu boleh sekamar sama kakak Vi" ucap nya dan menangis.

"Via sayang..ibu tau apapun yang terjadi segala pengobatan apapun itu gak akan bikin kaki kamu berfungsi dengan baik sayang.dan ini akhir semuanya Vi ibu bangga punya anak kayak kamu" ucap ibu.

"Via aku Alvin, Alvin yang dulu Vi maafin aku ya, maaf juga aku gajujur sama kamu. Aku cinta kamu Vi" ucap Alvin dan mengecup dahiku sedari kejadian itu aku terlelap lagi.
Sekarang aku tak tau aku sedang tidur sementara atau selamanya dan tuhan berpihak kepadaku aku sadar aku hidup dan ini hari penantianku dimana kami akan menguburkan jenazah Alyssa. Alyssa tenang disana,dan hatikupun tenang mempunyai hidup yang lengkap.



Ketahuilah ..
Tuhan itu adil
Jika kebahagiaan tak kunjung datang padamu
Cobalah ubah hidupmu dan bersabar dengan itu kebahagiaan akan datang dengan kesedihan yang tak ternilai dengan kebahagian yang jauh lebih berarti



Regards : Indah Nursafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar