Hari demi hari
seiring waktu ku melangkah lebih jauh dan menjadi seorang yang terbaik namun
dia sosok lelaki yang telah membangkitkan semangatku, dia adalah Alvin
jonathan. Sosok lelaki yang sangat misterius bahkan satu antera sekolah ini
cukup mengenal nama dan sahabat dekatnya Alyssa. Mungkin hanya orang tertentu
yang dapat mengenal mereka sosok 2 sahabat yang kini kemunculannya hanya dalam
bidang extra kulikuler. Selain itu mereka dikenal tidak perduli terhadap orang
disekelilingnya tapi apa itu berlaku untuk diriku.
Sivia, aku
adalah teman mereka semasa dulu namun kecelakaan itu yang membuat kami terpisah
jauh setelah aku dinyatakan tak dapat menggunakan kaki ku dengan sempurna
mereka menjauh entah kemana dan orang tuaku pun bersikeras akan membuktikan
bahwa anaknya masih seperti dulu dengan itu kami pindah kesalah satu negara
yaitu paris. 2 tahun aku disana segala pengobatan telah kulalui dan aku
berhasil terbebas dari penyakit ini kaki ku yang dulu hanya diam kini sudah
bisa berjalan seperti dulu dan selama ini uang ayahku habis karena mengobati
diriku hampir dari setengah gajinya perbulan dibayarkan untuk terapy kakiku dan
seperempatnya untuk biaya homeschoolingku. Jujur aku tak kuat jika harus
sekolah sama dengan manusia yang jelas jelas berbeda denganku selain itu restaurant
milik ibuku diparis telah mengalami kebangkrutan karena salah satu karyawannya
menipunya dan duit ibuku sudah cukup terkuras dengan Biaya sekolah kakak ku, Irva
yang mengambil sekolah di spore. Dia memang jarang pulang kerumah karena
mungkin dia benci melihat adiknya sendiri. Ya entah mengapa sejak kakiku jadi
begini Irva cuek denganku padahal dulu dia adalah salah satu orang terdekatku. Dan
ini hari pertamaku kembali ke Indonesia, aku dimasukan kesalah satu sekolah
yang ternama dan Irva dimasukan ke universitas ternama juga. Ayah dan ibu
memang adil, ya walaupun Irva tetap tak mau berbagi kamar sampai kakiku
benarbenar pulih tak seperti sekarang yang masih pincang .Tuhan semoga kau
segera melancarkan pengobatanku di Indonesia.
Dihari pertamaku,
kulihat disudut sekolah ada seorang siswi yang seperti menunggu seseorang dan
setelah kulihat lihat dia adalah Alyssa aku segera berlari menuju kearah siswi
itu namun ".................." jdar bagaikan disambar petir rasanya
diriku terjatuh dan kakiku seperti kaku apaini ah sudahlah tuhan tetapi Alyssa
aku berniat mengejarnya dan tuhan masih dipihakku dia mempertemukan diriku
dengam Alyssa namun,
"HoOk hok
hok.... Alyssa" panggilku.
"PERGI"
usirnya.
"tapi Al
aku ak.........."
"KAMU GADIS
YANG TEGA NINGGALIN SAHABATNYA ITUKAN! LICIK KAMU! KAKIMU KAKU TUH LAPOR MAMI
DULU SANA"
Perlahan butiran
butiran air menetes diwajahku.Bentakan Alyssa seperti seorang bayi yang baru
dilahirkan tanpa dosa. Tuhan jika kau dipihakku tolong maafkan diriku tuhan. Perlahan
kejadian itu berlalu dan waktu baru telah tiba kakiku yang sedari tadi tak bisa
digerakan dan pincang sekarang sudah cukup baikan justru Kini aku dapat
berjalan seperti dahulu. Kulangkahkan kakiku dan kucoba untuk berbicara didepan
kelas.
"permisi..."ucapku
Seisi kelas
sepertinya mengalihkan pandangannnya kepadaku kecuali sosok-sosok anak yang
sedari tadi sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Guru itu membuyarkan lamunanku.
"Hay, aku Zahra.
Kamu adiknya Irva ya ayo masuk" ucap guru tersebut.
Akupun menjawab
pertanyaan itu dengan cukup jelas
"em iya... i
am Sivia bu guru"
"hohho oke
you is smart child! oke every body please say hai to..em your name?"ucap
mrs.Zahra dan 2 anak yang sedari tadi cuek mulai bertingkah dengan muka
liciknya mereka berkata sambil melambaikan kedua tangannya
"HAY YOUR
NAME" dan beberapa murid tertawa namun mrs. Zahra segera melerai tawaan tersebut
dan aku mulai bersuara
"HALOOO MY
NAME IS SIVIA NOT YOUR NAME AND YOU KNOW I WANT SAY TO PEOPLE AT THE CLASS IS
IT YOU ARE LOL"ucapku.
Nampaknya banyak
murid terlena dengan kalimat itu dan turut bertepuk tangan "kelas yang
menarik" ucapku membatin. Lalu mrs. Zahra mempersilahkan diriku untuk
duduk.dan hari ini sekolah selesai kudapati kak Irva ada didepan sekolah dengan
mobilnya dan itu Alvin mungkin aku dapat akur dengan dia jika dia akur dengan
kakakku.
"helo, kak Irva
i am so happy for today i want to hug you" ucapku girang.
Tampaknya lelaki
itu menoleh dan seperti ingin memelukku lalu kucoba balas itu mendekat semakin
mendekat dan kini dekat lagi dan hup tangannya seperti menangkap sesuatu dan,
"NORAK LO
" lalu dia pergi.
Aku segera
berlari memasuki mobil Irva namun dengan sigap dia segera pergi sebelum kumasuk
kedalam mobil itu dan oh tuhan aku lupa membawa iphoneku bagaimana aku pulang
aku mencoba menunggu dihalte depan sekolah namun tak ada kendaraan yang
berhenti muncul. Niat iseng dihatiku sepertinya tadi Alvin belum pulang. Kakiku
bergegas kembali kesekolah ternyata Alvin baru keluar 14 menit yang lalu. Lalu kumendengar suara
tangisan kuberlari mencari dimana tangisan itu dan kudapati Alyssa dengan
rambutnya yang rontok, hidungnya yang mengeluarkan darah, dan matanya yang
membengkak kudekati dia namun sekejap mata Alyssa tertutup dan aku segera
memanggil satpam kami membawamya kerumah sakit lewat handphone satpam itu. Aku
menghubungi ayah ibuku. Kulihat mereka datang ibu memelukku dan ayah segera
mengurusi administrasi dan beberapa detik Alvin dan Irva datang. Irva duduk
diruang tunggu dan Alvin segera masuk keruang Alyssa diperiksa. Tak lama
kemudian Alvin keluar dengan wajah merahnya,
"LO APAIN ALYSSA.APA
SALAH DIA?" ucap Alvin dengan keras.
Kumencoba
menjelaskan dengan terbata bata karena sedari tadi aku terus menangis. Untuk
membuktikan hal itu ayahku dan kakakku kak Irva pergi kesekolah untuk mengambil
rekaman cctv dan saat menungggu cctv Alyssa sudah disiapkan untuk dimakamkan.
"nak Alvin,orang
tuanya Alyssa kemana to?" tanya ibuku.
"papa Alyssa
mati dipenjara, dan ibunya stres sehingga ditawat dispore dan 1 tahun lalu
ibunya meninggal dan bulan ini -Alyssa diputuskan oleh kekasihnya rio tante,
dan Alyssa terpukul karena anak tante yang norak ini pergi ninggalin kita"
ucap Alvin datar.
"oalah
terus kalian kenapa bisa benci sama Sivia?" tanya ibuku lagi sepertinya
dia ingin mengupas misteri ini.
"Saya
sendiri waktu dulu hanya maksud bercanda tante tapi gatau Alyssa malah tertekan.
Selama Sivia diparis saya homeschooling tante karena saya ga mampu untuk
sekolah tanpa mereka berdua dan selama itu saya tak pernah main dengan anakanak
lain bahkan liburan keluarpun saya hanya sekalisekali ikut" ucap Alvin.
"nak Alyssa?"
"Alyssa
sibuk sama mamanya tan dan dia divonis kanker lalu dia sempat hampir dijual
oleh pacarnya tante" ucap Alvin.
"oalah
gitu. Ayo baikan ama via kan masalahnya udah clear"
"GABISA ITU
GASEMUDAH PENDERITAAN SAYA DAN ALYSSA”
Ibuku diam
butiran itu kembali menghiasi wajahku dan tibatiba ayah dan Irva membawa rekaman
itu aku menunduk kupejamkan mataku. Terdengar suara mereka mengaduh gaduh dan
mataku kini terbuka kulihat disekelilingku ada Alvin yang terus menatapku, Irva
yang terus memegangi tanganku, dan ibu yang mengusut ngusut bahu Irva agar
menenangkannya, dan dimana ayah kulihat ayah mengurusi jenazah Alyssa. Kubuka
mulutku seolah ingin bicara tetapi
"Via..maafin
Irva Vi Irva dulu malu punya adek kayak Via yang gabisa jalan. Waktu Irva di Spore
Irva sengaja supaya temen Irva gatau sama kamu Vi. Dan waktu Irva disekolahmu Irva
sengaja kesana menemui Zahra dan dia cerita banyak tentangmu disekolah dan Alvin
-dia hanya menanyakan kabarmu hanya kabarmu Vi, maafin kakak ya Vi sekarang
kamu boleh sekamar sama kakak Vi" ucap nya dan menangis.
"Via
sayang..ibu tau apapun yang terjadi segala pengobatan apapun itu gak akan bikin
kaki kamu berfungsi dengan baik sayang.dan ini akhir semuanya Vi ibu bangga
punya anak kayak kamu" ucap ibu.
"Via aku Alvin,
Alvin yang dulu Vi maafin aku ya, maaf juga aku gajujur sama kamu. Aku cinta
kamu Vi" ucap Alvin dan mengecup dahiku sedari kejadian itu aku terlelap
lagi.
Sekarang aku tak
tau aku sedang tidur sementara atau selamanya dan tuhan berpihak kepadaku aku
sadar aku hidup dan ini hari penantianku dimana kami akan menguburkan jenazah Alyssa.
Alyssa tenang disana,dan hatikupun tenang mempunyai hidup yang lengkap.
Ketahuilah ..
Tuhan itu adil
Jika kebahagiaan
tak kunjung datang padamu
Cobalah ubah
hidupmu dan bersabar dengan itu kebahagiaan akan datang dengan kesedihan yang
tak ternilai dengan kebahagian yang jauh lebih berarti
Regards
: Indah Nursafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar