Title : If You Earn Me
Author
: Rosita Dinni
Genre
: Romance
Cast
: Alvin Jonathan, Sivia Azizah and others
Hari minggu adalah hari untuk bersantai. Sebenarnya alvin juga ingin bersantai hari minggu ini. Bahkan ia ingin menghabiskan waktu dengan tidur. Tapi entah kenapa pagi-pagi buta alvin sudah bangun. Ia merasa sangat bersemangat hari ini dan membuat ia langsung mandi dan sarapan. Alvin sendiri bingung kenapa ia bisa se-bersemangat ini. Apa mungkin karena kemarin malam? Yah sepanjang malam alvin kepikiran sivia yang sudah mulai ramah dengannya. Terbukti dengan ucapan terimakasih dan lambaian tangan. Dan hanya dengan hal sekecil itu membuat alvin sangat bersemangat seperti hari ini. Yah alvin akui, sepertinya ia benar-benar suka dengan cewek judes itu.
Setelah sarapan alvin kembali masuk ke kamarnya. Ia mengambil smartphone yang tergeletak diatas kasurnya. Dan tanpa pikir panjang alvin pun mengetikkan pesan untuk sivia.
To: Iyem
Pagi iyem
Alvin tersenyum melihat pesan itu telah terkirim. Biasanya memang sivia tidak pernah membalas smsnya sama sekali. Tapi entah kenapa, lagi-lagi hari ini alvin merasa sangat bersemangat. Dan ia berpikir mungkin saja kali ini sivia akan membalas pesannya.
1 menit.
3 menit.
10 menit.
Yah sepuluh menit berlalu dan tidak ada balasan dari sivia. Alvin jadi mulai berpikir mungkin ia yang sedikit berlebihan dengan sikap ramah sivia kemarin. Buktinya sekarang sivia lagi-lagi tidak membalas pesannya. Alvin pun memilih membuka aplikasi messenger dan mencari contact Ray lalu mengiriminya pesan.
Alvin Jonathan: Ray, sivia lagi ngapain?
Dan berbeda dengan sivia, tidak menunggu lama ray langsung membalas chat alvin itu. Alvin membaca chat ray dengan mata yang ia lebarkan.
Ray Prasetya: Lagi bobo cantik sambil meluk boneka dari someone nih hahaha ;;)
Dan dibawah chat itu ray mengirimkan sebuah foto dimana sivia sedang tidur sambil memeluk boneka yang alvin ingat sebagai boneka darinya kemarin malam. Pantas saja sivia tidak membalas pesannya, orang sivia masih tidur. Alvin tersenyum melihat sivia yang tidur dengan wajah polosnya dan rambut yang berantakan.
Alvin tersentak saat tiba-tiba ada pesan masuk. Alvin buru-buru keluar dari aplikasi messenger dan membuka pesan karena mungkin saja sivia yang membalas pesannya. Tapi begitu ia membuka pesan, ternyata dugaannya salah. Itu hanyalah pesan dari fansnya, seperti biasa. Yah, alvin tidak pernah menerima contact yang ia tidak kenal kedalam contact messengernya. Jadi fans-fansnya hanya bisa mengirim pesan dan selalu alvin abaikan. Dan sekarang, giliran ia ingin sivia ada di contact messengernya tapi bahkan pesan pun tidak pernah sivia balas. Apalagi mau menerima alvin di contact messengernya. Mungkin ini yang namanya karma.
Dan lagi-lagi ada pesan masuk. Kali ini alvin sudah malas membukanya. Pasti lagi-lagi dari fans nya. Alvin pun memilih menaruh smartphone putihnya itu diatas meja dan bermain Playstation.
* * *
Seperti biasa, bangun tidur sivia langsung mengecek ponselnya. Dan ternyata ada beberapa sms dan chat. Ada juga notifikasi dari aplikasi social media. Pertama-tama sivia membuka aplikasi twitter, social media yang sedang hits saat ini. Setelah membalasi mention dari teman-temannya ia pun menulis tweet.
azizahsivia: jwu! Happy sunday ^^
setelah itu sivia pun membuka aplikasi messenger yang ternyata hanya ada broadcast. Dan terakhir sivia pun membuka pesan. Ada beberapa pesan dari temannya dan satu pesan dari . . . alvin.
From: cowok gak jelas
Pagi iyem
Huh. Sivia mengerucutkan bibirnya membaca pesan dari alvin. Padahal cowok itu sudah tau nama aslinya tapi kenapa masih saja memanggil sivia dengan nama iyem. Sivia diam sebentar. Biasanya ia tidak pernah membalas pesan dari alvin. Dan entah kenapa saat ini tangannya sudah gatal ingin membalas pesan alvin.
Balas. Enggak. Balas. Enggak. Balas. Enggak.
Gak usah dibales lah. Nanti dia malah sms terus. Ah bales sekali gak apa-apa lah. Yah sivia bingung dan akhirnya ia pun membalas juga.
To: cowok gak jelas
Yam yem yam yem! Lo kira gue bayem!
1 menit.
3 menit.
10 menit.
Sivia mulai menyesal membalas pesan dari alvin. Nyatanya cowok itu yang malah tidak membalas pesannya lagi! Sivia pun merutuki dirinya sendiri dan akhirnya memilih bangun dan mandi daripada memikirkan balasan pesan dari alvin.
* * *
Alvin melirik jam dinding, sudah pukul 10. Berarti sudah hampir dua jam ia bermain playstation. Ia pun memilih menghentikan game dan mematikan playstationnya. Alvin melirik ponselnya yang ia letakkan diatas kasur. Alvin pun mengambil ponselnya dan duduk diatas kasurnya. Dengan malas alvin membuka pesan. Sebelum ia tinggal bermain playstation tadi hanya ada satu pesan tapi sekarang sudah ada delapan pesan!
Alvin membuka pesan-pesan itu dari atas dengan malas. Hingga pesan paling bawah yang tentu saja pesan yang pertama ia tinggal bermain playstation tadi membuat alvin sungguh menyesal tidak membukanya dulu malah memilih bermain playstation. Bagaimana tidak menyesal, ternyata pesan itu dari sivia!
From: Iyem
Yam yem yam yem! Lo kira gue bayem!
Alvin tersenyum membaca pesan dari sivia itu. Yah itu adalah pesan pertama dari sivia! Dan itu membuat alvin kembali bersemangat. Alvin pun buru-buru membalas pesan sivia.
To: Iyem
Siapa yang bilang bayem? Gue kan manggil iyem
Dan alvin menunggu balasan dengan tidak tenang. Pesan dari sivia tadi kira-kira dua jam lalu. Alvin takut sivia tidak akan membalas pesannya lagi karena ia terlalu lama membalasnya. Tapi sepuluh menit kemudian ada pesan masuk dan membuat alvin tersenyum lega.
From: Iyem
Ish lo kan udah tau nama gue kenapa masih manggil iyem ajasih!
Lagi-lagi alvin tersenyum membaca balasan sivia. Bisa-bisanya cewek itu marah. Padahal ia sendiri yang memperkenalkan namanya iyem kepada alvin dulu.
To: Iyem
Trus mau dipanggil apa?
Tidak lama sudah ada balasan dari sivia.
From: Iyem
Ya nama gue lah!
Tiba-tiba terlintas ide jail di pikiran alvin. Alvin pun membalas sms sivia sambil tersenyum.
To: Iyem
Oke sivia sayang.
* * *
From: cowok gak jelas
Oke sivia sayang.
Sivia mengerutkan kening membaca balasan pesan dari alvin. Memang sih alvin sudah tidak memanggilnya dengan nama iyem, alvin juga sudah memanggilnya dengan nama aslinya, tapi gak usah ditambahin ‘sayang’ juga kali!
To: cowok gak jelas
Gak pake sayang juga!
Tidak lama sudah ada balasan dari alvin.
From: cowokaneh
Gak ada protes sivia sayang.
Dan begitulah seterusnya. Sivia terus sms-an dengan alvin. Hingga sivia melihat jam ponselnya dan itu membuat sivia melongo tidak percaya. Bagaimana mungkin ponselnya itu menunjukkan pukul 15.54 WIB. Pasti smartphonenya ini mulai rusak. Sivia pun memutuskan melihat jam menempel di dinding kamarnya saja. Ya tuhan, jam itu juga menunjukkan angka yang sama dengan ponselnya! Yaampun yang benar saja! Itu artinya ia sudah sms-an dengan alvin hampir enam jam tanpa melakukan aktivitas lain!
Pantas saja perutnya terasa sangat lapar. Sivia pun bergegas keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Disana ada mamanya yang sedang menghias kue dengan cream. Sivia mengambil makan lalu duduk di meja makan dimana mamanya sedang menghias kue.
“tumben buat kue ma?” kata sivia sambil makan, kebiasaan buruknya. Dan benar, tumben sekali mamanya membuat kue. Sejak mamanya itu ikut bekerja, mamanya sangat jarang membuat kue. Berbeda dengan dulu saat sivia dan ray masih di Sekolah Dasar mamanya itu sangat sering membuatkan mereka kue karena memang saat itu mamanya masih menjadi ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Sivia jadi tersenyum.
Mungkin mulai sekarang mamanya akan jadi sering membuatkan kue untuknya dan ray lagi. Mengingat Sherly kini sudah keluar dari pekerjaannya karena ingin lebih sering menjaga dan menghabiskan waktunya dengan kedua anaknya yang beberapa tahun ini ia biarkan tinggal berdua di Ibu Kota. Habisnya kedua anaknya itu benar-benar keras kepala tidak ingin pindah dari rumah mereka. Daripada tinggal diluar kota dan meninggalkan kedua anaknya hanya dengan pengawasan dari tante dan paman mereka, akhirnya Sherly memutuskan keluar dari pekerjaannya dan menjaga putra-putrinya saja.
“iya nih. Tiba-tiba mama pingin bikin kue. Kamu suruh alvin kesini ya sayang. Mama mau alvin nyicipin kue buatan mama.” Kata mama sivia terlihat bersemangat. Sivia benar-benar tidak habis pikir apa yang sebenarnya sudah alvin lakukan kepada mamanya sampai mamanya itu seolah sudah menganggap alvin sebagai anaknya sendiri. Sampai dibuatkan kue segala!
“males. Biar via yang habisin kuenya.” Balas sivia. Dan kebetulan ray datang dan duduk di samping sivia sambil melihat mamanya menghias kue.
“wah kayaknya enak ma.” Kata ray sambil mencolek cream lalu memakannya.
“kebetulan kamu disini ray. Suruh alvin buat kesini dong buat nyicipin kue buatan mama.” Kata mama mereka.
“oke ma.” Kata ray langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengirim chat ke alvin agar datang ke rumahnya.
“kan via udah bilang biar via yang habisini kuenya. Jadi gak usah ngundang alvin kesini segala ma.” Protes sivia yang sudah menghabiskan makanannya. Sivia pun mengambil minum dan meminumnya.
“gak boleh. Ini kue khusus buat menantu mama.” Kata mama membuat sivia yang mendengarnya sebal.
“jadi mama lebih setuju ray kawin sama alvin daripada sama acha? Yaampun…” kata sivia dengan wajah sok prihatin.
“hus! Kamu jangan ngawur. Tentu aja kamu yang mama kawinin sama alvin!” kata mama mereka sambil menggetok kepala sivia. Sedangkan ray yang melihatnya malah tertawa puas, salah sendiri kakaknya itu berkata tidak-tidak.
“ish gak bakal!” kata sivia ke mamanya lalu kembali naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
Sivia kembali tiduran di kasur. Sivia mengambil ponselnya lagi dan melihat ada 3 pesan masuk.
From: cowok gak jelas
Hahaha besok jalan-jalan yuk?
From: cowok gak jelas
Sivia sayang?
From: cowok gak jelas
Knp gak bales?
Hm, jalan-jalan? seharusnya sivia langsung menolak kan? tapi entah kenapa jujur sivia malah ingin menerima ajakan alvin. Memikirkan itu membuat sivia benar-benar bingung sebenarnya kenapa dengan dirinya. Tidak mungkin kan kalau dirinya mulai menyukai alvin hanya karena kemarin malam! Hanya jalan-jalan ke pasar malam. Hal yang simple. Bukan hal yang special yang membuat sivia langsung bisa menerima alvin dekat dengannya.
Karena bingung akhirnya sivia memilih untuk tidak membalas pesan alvin. Sivia memilih mengambil novel yang ia baca kemarin malam yang baru ia baca setengah karena keburu disuruh mamanya dandan untuk kencan dengan alvin.
“kenapa gak bales sms gue?” baru saja sivia sampai di konflik cerita, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan terlihatlah alvin yang masuk ke kamarnya.
“kenapa lo disini?!” tanya sivia tidak menjawab pertanyaan alvin.
“kenapa sms gue gak di bales?” Tanya alvin lagi tidak menerima protes dari sivia.
“lo bisa liat kan, gue lagi baca novel!” kata sivia kembali membaca novelnya walaupun ia sama sekali tidak focus apalagi alvin semakin mendekat dan akhirnya duduk di tepi kasur sivia.
“jadi gimana? Mau?” Tanya alvin langsung.
“apanya?” sivia balik bertanya sok tidak tau.
“besok jalan-jalan. Mau gak?” tanya alvin.
“liat besok aja.” Kata sivia sok cuek.
“emang ada acara besok?” tanya alvin.
“enggak sih. Liat mood besok aja.” Kata sivia.
“gak mau tau. Besok gue jemput langsung ke sekolah lo.” Kata alvin seenaknya lalu keluar dari kamar sivia meninggalkan sivia yang masih kesal dengan ucapan alvin yang seakan memerintah.
Setelah keluar dari kamar sivia, alvin kembali ke dapur dimana mama sivia sudah menunggunya. Yah, ia kesini karena ray mengiriminya pesan bahwa sherly menyuruhnya ke rumahnya untuk mencicipi kue buatannya. Dengan senang hati alvin langsung pergi ke rumah sivia. Dan setelah sampai dirumah sivia, alvin langsung izin ke kamar sivia terlebih dahulu.
“ayo alvin, sini cobain kue buatan tante…” kata sherly menyuruh alvin mendekat.
“oke tante.” Kata alvin.
# # #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar