Title : If You Earn Me
Author
: Rosita Dinni
Genre
: Romance
Cast
: Alvin Jonathan, Sivia Azizah and others
Sivia menutup novel 'Dia, tanpa aku' yang baru dibelinya kemarin siang. Kemarin malam ia sudah membaca dua novel yaitu novel 'Onthel Rock 'N Roll' dari Dyan Nuranindya dan 'Still' karya Esti Kinasih. Dan sekarang ia sudah menyelesaikan novel terakhir yang ia beli kemarin yang juga merupakan karya esti kinasih. Sivia adalah penggemar esti kinasih dan ia sudah hampir mempunyai semua novel esti kinasih kecuali novel 'still' dan 'Dia, tanpa aku' ini. Dan kebetulan kemarin saat ia ke toko buku, disana banyak sekali novel esti kinasih yang di cetak ulang bahkan banyak yang berganti cover. Sivia tidak banyak berpikir langsung saja mengambil dua novel dari esti kinasih itu dan novel terbaru dari dyan nuranindya yang juga merupakan penulis idolanya!
Sivia mengusap air matanya dan mengambil kaca kecil yang ada diatas meja disamping tempat tidurnya. Ah sial, matanya sampai bengkak gara-gara menangis. Ternyata benar kata teman-temannya, novel ini luarbiasa bagusnya. Sivia bahkan seperti orang gila membaca novel ini. Setelah ia senyum-senyum sendiri, ia langsung menangis, dan setelah itu ia tertawa.
Baru saja sivia ingin keluar untuk mengambil minum, ponsel sivia yang ada diatas kasur berbunyi. Sivia pun kembali duduk dikasur dan membaca pesan masuk dari nomor tidak dikenal.
From: 0812345*****
Hey iyem
Sivia mengerutkan keningnya. Iyem? Ah iya sivia ingat. Ia memakai nama itu untuk mengerjai cowok aneh si berandalan SMA Cendrawasih itu. Dan kenapa cowok itu tau nomor handphonenya?!!
Sivia tentu tidak akan membalas pesan itu. Sivia pun menghapus pesan itu lalu menyimpan ponselnya diatas meja. Setelah itu sivia keluar untuk mengambil air minum.
* * *
Sivia keluar dari kampusnya dan menuju jalan raya. Ya, hari ini sivia naik angkutan umum lagi. Sivia benar-benar harus hemat menggunakan mobil. Ah sivia juga lupa meminta ayahnya untuk membelikan motor saja.
Perasaan sivia tidak enak, tiba-tiba ada motor sport merah berhenti didepannya. Oh-my-god. Tentu sivia masih ingat pemilik motor ini. Setelah helm dibuka, sivia menepuk keningnya sendiri melihat cowok itu benar cowok aneh si berandalan sekolah.
"Hai! Wah kita ketemu lagii!" Kata cowok itu dengan senyum lebarnya. Berbeda 180 derajat dengan sivia yang wajahnya langsung berkerut-kerut.
"Lo tuh emang kayak setan ya! Muncul dimana-mana!" Bentak sivia selalu emosi jika berhadapan dengan cowok ini. Ah bukan, sivia memang selalu judes tapi tingkat ke-judes-an-nya akan meningkat jika berhadapan dengan cowok ini.
"Gue alvin, bukan setan. Dan lo mau pulang kan? Yuk bareng!" kata alvin.
"Gak bakal!" Sivia langsung berjalan kesamping dan berharap angkutan umum akan segera datang. Tapi ternyata angkutan umum tidak kunjung lewat dan cowok itu masih diam disana! Sivia melirik cowok itu yang tertawa membuat sivia bertambah kesal. Pasti cowok itu sedang menertawainya! Kurang ajarrr!!
Cowok itu memajukan motornya dan kembali berhenti didepan sivia.
"Udahlah gue anter aja. Dijamin selamat sampai tujuan kok!" Kata alvin masih menyeringai. Dan tentu gengsi sivia terlalu tinggi untuk menerima tawaran itu walaupun sekarang ia sudah kepanasan.
"Gak! Pertama, gue gak kenal sama lo, bisa aja lo orang jahat. Dan kedua, bahkan lo gak tau rumah gue!" Kata sivia.
"Pertama, kita udah kenalan kemarin. Gue alvin, dan lo si...iyem. Dan kedua, kemarin gue ngikutin lo jadi gue tau rumah lo." Balas alvin membuat sivia mendelik. "Lo ngikutin gue?!!"
"Yap. Yaudah yuk gue anter." Kata alvin menarik tangan sivia sampai sivia hampir terjatuh karena tidak siap.
"Lo apaan sih!!" Protes sivia tapi alvin sudah berdiri dan mendudukkan sivia ke motonya dengan paksa. Saat sivia akan turun, alvin langsung menyalakan mesin motornya dan sivia lagi-lagi hampir terjatuh!
"Gilaaa!!" Teriak sivia memegangi jaket alvin kuat karena alvin mengendarai motornya sangat ngebut!!
"Ahhh!!!" Teriak sivia langsung memeluk alvin sangat erat. Alvin menyeringai. Alvin sengaja menambah kecepatan motornya agar cewek dibelakangnya ini tidak berisik!
Karena sivia memejamkan matanya membuat sivia tidak sadar alvin bukannya langsung menuju rumah sivia tapi malah berputa-putar, sengaja memperpanjang waktu. Ia sangat puas bisa mengerjai sivia setelah ia dipermalukan didepan ray dan teman-temannya karena dengan bodohnya ia percaya dengan nama iyem yang jelas-jelas tidak mungkin ada nama seperti itu dijaman ini apalagi untuk gadis secantik sivia!
"Betah banget meluk gue." Kata-kata alvin menyadarkan sivia membuat sivia langsung melepaskan pelukannya ke alvin karena merasa motor alvin sudah berhenti.
"Sialan! Lo mau bunuh gue hah?!!" Bola mata sivia sampai hampir keluar karena terlalu melotot marah. Dan itu malah membuat alvin tertawa!
"Udah ah, yuk masuk." Alvin mencabut kuncinya lalu turun dari motornya. Sivia menoleh ke kanan dan ternyata mereka bukannya ada didepan rumah sivia malah berhenti diparkiran sebuah tempat makan.
"Gue mau pulang bego! Lo gak ngerti bahasa indonesia apa gimana sih!" Sivia turun dari motor dan sudah akan pergi sebelum alvin menahan tangan sivia dan menarik sivia masuk ke tempat makan itu.
"Makan dulu baru gue anter pulang.." Kata alvin.
"Heh gue gak pernah minta anter lo! Gue bisa pulang sendiri!" Sivia memukuli alvin dengan tangan satunya tapi sepertinya pukulan sivia tidak berarti bagi alvin. Alvin terlihat sama sekali tidak kesakitan!
"Gue mau pulang!" Kata sivia saat alvin mendudukkannya dikursi. Tapi lagi-lagi saat sivia sudah akan pergi alvin menunjukkan suatu benda. Ah itu ponsel sivia!
"Kok bisa di lo?!!" Sivia akan mengambil ponsel itu tapi alvin langsung memasukkannya disaku celana. Sivia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa ponselnya bisa di cowok itu! Seingat sivia, terakhir kali ponselnya itu sedang ia pegang saat menunggu angkutan umum. Ah pasti cowok itu mengambilnya saat sivia memeluknya! Dasar licik!
"Makan dulu baru gue kembaliin.". Kata alvin santai.
"Hhh cowok sinting! Udah kayak setan, copet pula!!" Sivia benar-benar geram melihat alvin yang seperti biasa tersenyum lebar! Alvin tidak menjawab dan melambaikan tangan memanggil pelayan.
"Oke jangan nyesel nyuruh gue makan!" Kata sivia tersenyum licik. Tidak lama pelayan datang dan mencatat pesanan.
"Saya pesen double cheeseburger with large fries and large drink, beef burger, Spicy Chicken Burger, soup, spaghetty, sama dua sundae chocolate." Kata sivia. Setelah mencatat pesanan, pelayan pun pergi. Sedangkan alvin tersenyum meremehkan. Sepertinya cewek didepannya ini ingin mengerjainya. Tidak masalah, alvin bahkan bisa membayar sepuluh kali lipat pesanan sivia tadi. Dan alvin menyimpan tawanya untuk melihat sivia tidak mampu menghabiskan semua makanan yang ia pesan!
"Kenapa sms gue gak lo bales?" Tanya alvin sambil menunggu pesanan mereka datang.
"Gak penting." Kata sivia cuek. Toh memang sms alvin sangat tidak penting.
"Trus yang penting kayak gimana?"
"Sms dari lo tuh gak ada yang penting! Ah darimana lo tau nomor gue?!!" Sivia menatap alvin tajam tapi cowok itu seperti biasa hanya tertawa.
"Gue bisa dapetin apa aja yang gue mau." Kata alvin membuat sivia mendesis. Cih.
Pelayan datang membawa pesanan mereka. Bahkan sampai dua pelayan yang membawa pesanan-pesanan sivia.
"Lo yakin bisa habisin itu?" Tanya alvin menantang. Alvin melihat tubuh sivia yang ideal. Dan alvin yakin sivia bahkan tak mungkin mampu menghabiskan separuh dari makanan itu!
Sivia tidak memperdulikan alvin lagi dan langsung memakan pesanannya. Ini sudah siang dan sivia belum makan siang membuat perut sivia sudah keroncongan. Alvin ikut makan pesanannya sendiri sambil memperhatikan sivia. Sivia memakan makanannya dengan lahap. Alvin kembali fokus ke makanannya tidak sabar melihat sivia kekenyangan.
Alvin meminum orange juice setelah menghabiskan makanannya. Alvin melihat sivia dan langsung mendapat seringai-an dari sivia. Oh god, sivia bahkan sudah menghabiskan semua makanannya!!
"Thanks ya. Lumayanlah ada untungnya juga lo culik gue." Sivia terkikik sambil meminum sundae chocolatenya.
"Gilaa.." Alvin masih tidak percaya sivia mampu memakannya dan bahkan dalam waktu secepat itu!
"Udah cepet balikin hp gue! Gue mau pulang!" Kata sivia berdiri dari kursinya. Alvin pun ikut berdiri sambil menaruh beberapa lembar uang seratus ribuan diatas meja.
'Wow.. Tajir banget..' Batin sivia yang sempat melirik saat alvin membuka dompet untuk mengambil uang. Dan didalamnya banyak sekali uang seratus ribuan. Uang cash nya aja segitu banyak apalagi yang ada di atm nya . . .
* * *
"Mana hp gue!" Sivia langsung turun setelah sampai didepan rumahnya. Dan cowok aneh didepannya ini daritadi belum mau mengembalikan handphonenya!
"Gak mau nawarin gue masuk dulu?" Alvin tersenyum lebar melihat wajah sivia yang memerah menahan kesal.
"Jangan harap! Balikin hp gue!" Kata sivia.
"Nih." Alvin akhirnya menyerahkan ponsel sivia yang langsung diambil sivia. Sivia sempat mendelik ke alvin sebelum akhirnya masuk kerumahnya.
"Sampai besok!" Kata alvin keras. Sivia tidak menoleh lagi dan langsung masuk kerumahnya dengan wajah kesal.
'Jangan sampe deh gue ketemu dia lagi!' Batin sivia. . .
# # #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar